Kesalahan Menulis Latar Belakang Artikel Ilmiah

4 Kesalahan Menulis Latar Belakang Artikel Ilmiah

Tantangan pertama dalam menulis artikel imiah adalah menulis latar belakang artikel ilmiah. Kurang jelinya terhadap kesalahan yang terjadi, membuat kita senantiasa terjebak pada permintaan untuk revisi. Oleh karenanya, dengan mempelajari kesalahan dalam menulis latar belakang artikel ilmiah, memudahkan kita mendapatkan persetujuan dosen.

Secara umum, ada 4 kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa. Pada ulasan kali ini akan kita fokuskan pada kesalahan – kesalahan tersebut dan bagaimana cara menghindarinya. Yuk simak ulasannya.

Tidak fokus pada masalah

Latar belakang artikel ilmiah berfokus pada pertanyaan “mengapa penelitian ini penting untuk dibahas”. Untuk itu perlu mahasiswa haruslah menuliskan permasalahan yang hendak dipecahkan oleh penelitiannya secara kongkrit. Sebagian besar mahasiswa hanya berfokus pada apa teori yang akan mereka gunakan dalam penelitian. Ini adalah cara yang salah!

Untuk menghindarinya, mahasiswa harus fokus menjelaskan pada bagaimana teori idealnya. Selanjutnya menjelaskan tentang fenomena yang bertentangan dengan teori tersebut. Adanya pertentangan antara teori dengan fenomena mengindikasikan adanya masalah. Perkuat dengan data – data akurat, bisa dari data hasil penelitian, berita, atau data statistik official.

Tidak mencantumkan batasan masalah

Satu masalah bisa ditinjau dari berbagai sisi. Contohnya masalah resesi ekonomi, bisa ditinjau dari sebab, upaya penanganan, upaya pencegahan dan berbagai aspek lainnya. Hal ini juga berlaku pada proses menulis latar belakang artikel ilmiah. Masalah yang kita angkat masih dapat ditinjau dari berbagai aspek.

Pada dasarnya batasan masalah adalah sudut pandang masalah mana yang hendak kita ambil. Contohnya kita ingin membahas resesi ekonomi dari sudut pandang orang – orang terdampak, maka kita bisa membatasi dengan kajian dampak. Pembatasan ini akan memudahkan pembaca untuk menggambarkan apa yang akan dibahas oleh peneliti.

Tidak menunjukkan rumusan masalah secara kongkrit

Selain batasan masalah, rumusan masalah menjadi kunci utama dalam penulisan latar belakang artikel ilmiah. Adanya rumusan masalah membantu peneliti untuk menunjukkan fokus dan tujuan penelitian. Contoh rumusan masalahnya “Bagaimana dampak resesi ekonomi bagi masyarakat pinggiran kota?”

Pada contoh diatas, kita bisa memahami bahwa kajian ilmiah tersebut akan berfokus pada orang – orang yang berada di pinggiran kota. Selain itu, rumusah masalah tersebut menunjukkan bahwa penelitiannya ditinjau dari dampak yang akan mereka terima.

Menulis rumusan masalah dengan jelas juga akan membantu pembaca untuk memahami tujuan dari penelitian. Selain itu pembaca juga akan mampu mengenali informasi tentang jenis penelitian yang dilakukan dan metode yang digunakan. Dengan demikian pembaca tidak perlu membaca keseluruhan artikel untuk tahu informasi – informasi tersebut.

Kurang sistematis

Karya tulis yang baik adalah karya tulis yang sistematis dan memiliki alur logika yang runtut. Menulis latar belakang artikel ilmiah pun juga begitu. Untuk menjaga sistematika penulisan, ada baiknya penulisan dimulai dengan teori terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan fenomena aktual untuk menunjukkan fokus masalah.

Selanjutnya, tuliskan seberapa penting masalah ini perlu dipecahkan untuk menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki nilai manfaat. Bantulah pembaca untuk memahami sudut pandang penelitian dengan mencantumkan batasan masalah. Dibagian akhir, tutuplah dengan menunjukkan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Kesalahan adalah hal yang wajar ketika awal menulis latar belakang artikel ilmiah. Namun dengan mempelajari kesalahan yang telah terjadi, membantu kita untuk lebih berhati-hati. Kunci utama dalam yang harus kita pegang sebagai penulis adalah kejelian mendeskripsikan masalah, menunjukkan batasan dan rumusan masalah, serta hasil tulisan yang sistematis.

Related Posts